Hidup bagi sebagian orang tidak selalunya mudah untuk dilalui. Rentetan tanggung jawab akan kebutuhan batin dan lahir, seakan terus mendesak. Desakan tanggung jawab itu mengharuskan mereka untuk tetap bertahan dan tak boleh sama sekali mengeluh, walau batin mereka ada kalanya tidak selaras lagi dengan keadaan.
Dan untukmu para istri, saksikanlah bahwa mereka itu adalah suamimu, pahlwan keluargamu.
Maka hargailah kerja keras mereka, wahai para istri yang sholihah. Lihatlah betapa mereka telah memberikan seluruh yang mereka punya untukmu dan tetap tegaknya kehormatan dirimu dan keluargamu. Ciumlah tangan pemberi kasih sayang bagimu dan pahlawanmu itu, dan ucapkanlah terimakasih, walau dalam keadaan apapun situasi tentang hatimu.
Maka hiburlah mereka, wahai para istri yang cantik. Sungguh, tugas dan kewajiban mereka menjaga, memulyakan dan memenuhi kebutuhanmu, bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Lihatlah betapa suamimupun seakan begitu sulit walaupun hanya untuk sekedar meluangkan waktu bagi diri mereka sendiri, untuk benar- benar merasa lega karena tertawa gembira. Gembira karena seakan terlepas dari beban hidup dan tanggung jawab mereka atas dirimu dan keluargamu.
Maka bahagiakan mereka, wahai para istri calon bidadari surga. Berilah mereka jeda waktu untuk sekejab meletakkan keletihan mereka dipundakmu. Lihatlah betapa sebenarnya rapuh mereka tanpa ada dorongan semangat darimu. Rasakanlah tentang kebutuhan mereka untuk mendapat kehangatan dalam kasih sayang di rumahmu.
Maka temanilah mereka, wahai para istri yang setia. Pastikanlah kau menjadi hadiah terindah bagi segala peluh dan kepenatan hidup mereka. Pastikan mereka tidak merasa kesepian, dan hanya sendiri melewati segala kesulitan dalam penanggungan beban serta kejenuhan hidup ini, sendiri.
Merekalah yang mengangkat kehormatanmu, menjauhkanmu dari sebuah meminta, dan mencukupkan kebutuhanmu agar kau selalu merasa tercukupi, dan mendamaikan batinmu dengan perlindungannya. Dan jika mereka adalah ibarat sebuah kepala, maka kaulah wahai istri yang sholihah, yang menjadi leher penopang atas mereka.
Katakanlah kepada mereka...
Mulialah Engkau para suami dan para lelaki yang menghabiskan waktu dan hidup anda demi menjadi sumber bagi kedamaian dan kebahagiaan istri dan anak- anaknya.
Mulialah engkau bagi para pemikul tanggung jawab yang merelakan separuh sifat kemanusiawiannya hilang. yaitu, yang tetap menguatkan diri untuk tidak bersedih saat anggota keluarga yang lain bersedih, yang merelakan waktu istirahatnya habis, demi kenyamanan tidur keluarganya. Yang tetap harus tetap tegar walaupun sebenarnya dirinya sendiri sudah sangat rapuh, demi menopang kedamaian keluarga untuk selalu hidup dalam sebuah terpenuhi.
Semoga Allah selalu mencurahkan kebahagiaan bagi para suami penopang tanggung jawab, dan pemikul tanggung jawab yang sangat berat.
Dan untukmu wahai para istri, saksikanlah bahwa mereka adalah para suamimu, pahlawan keluargamu.
(Syahidah/voa-islam.com)
0 komentar:
Posting Komentar